Trik - trik Cepat Jadi Muslimah Shalihah

1. Pabila ia di pandang smua mrasa keindahan diri dan akhlaqnya
karna ia dhohir n bathinya dihiasi dengan akhlaq2 islami...
2. Pabla ia diperintah oleh orangtua or suaminy ia snantiasa ta'at
3. Apabila ia ditinggal orangtua or suaminya ia menjaga dirinya harta mreka berdua

Read More...

9 Gadis yang Tidak Dinikahi Laki-laki

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh jurusan psikologi (ilmu jiwa) pada Fakultas Adab (sastra) di Universitas Zaqaqiq, Mesir dengan judul: "Kepribadian Remaja Putri, Tata Cara kesiapan Jiwa dalam Menghadapi Pernikahan, dan Masa Perubahan Jiwa Pasca Nikah Secara Khusus" menyimpulkan ada 9 tipe gadis yang tidak diminati oleh para pemuda:

Pertama: Gadis Pencemburu

Pencemburu adalah sifat pertama kali yang dihindari oleh para pemuda dari calon istri-istri mereka. Cemburu disini bermakna keraguan. Para pemuda itu menuntut adanya sebagian sifat cemburu yang memperkuat ikatan cinta, akan tetapi mereka menolak ketidak percayaan (keraguan) yang menimbulkan petaka dalam kehidupan rumah tangga. Mereka menginginkan kepercayaan dari para istri mereka, dan tidak suka jika mereka menceritakan atau mengungkap setiap langkah yang dilaluinya.

Kedua: Gadis Egois, sok menjadi ratu

Adapun gadis yang kedua adalah gadis yang egois, ingin berkuasa, menginginkan dari suaminya segenap kecintaan, ketundukan, dan kepasrahan hanya kepadanya saja. Dia akan marah jika melihat suaminya lebih mementingkan orang lain atau mencintai selain dirinya. Seperti cemburu kepada kerabat suami, atau teman-temannya. Perbuatan ini kadang menimbulkan banyak permasalahan. Dengan sikap seperti itu, dia telah mempersempit kepribadian suami, dan menyebabkan timbulnya permasalahan dengan kerabatnya. Dengan sikap seperti itu, dia telah menjadikan suami benci dengan kehidupan rumah tangganya. Sikap yang demikian tidak termasuk cinta, tetapi ambisi kepemilikan dan penguasaan. Maka wajib bagi gadis ini untuk menyadari bahwa mereka adalah kerabat suami, yang tidak mungkin ia bebas lepas dari mereka, begitu pula sebaliknya mereka tidak mungkin bebas lepas darinya.

Ketiga: Gadis Durhaaka

Yaitu istri yang tidak ridha dengan kehidupannya. Dia senantiasa membangkang pada suami dan menggerutu tentang segala sesuatu. Dia tidak bersikap qonaah (menerima apa adanya), senantiasa menginginkan tambahan dan lebih. Dengan sikap seperti ini, dia telah menekan suami hingga mau memenuhi keinginannya. Dia tidak peduli darimana sang suami bisa memenuhi berbagai tuntutan itu, dan bagaimana ia bisa mendapatkan harta tersebut. Dia adalah jenis istri perusak. Dia hanya mencari untuk diri dan kebahagiannya sendiri, terutama harta, bukan cinta. Dia tidak menjaga suami atau rumahnya. Biasanya keadaan yang seperti ini berakhir dengan perceraian.

Keempat: Gadis yang cuek dan masa bodoh

Gadis ini tidak layak disebut sebagai seorang istri. Dia sama sekali tidak menaruh perhatian pada suami, tidak juga pada rumahnya. Tidak berusaha memenuhi kebutuhan suami atau permintaannya. Di sini sang suami merasa bahwa si istri tidak mencintainya, atau tidak menganggapnya. Kadang yang demikian membuat sang suami bersikap kasar kepada istri sebagai usaha untuk meluruskannya. Akan tetapi jika sang istri memiliki sifat seperti ini, maka akan sulit merubahnya. Hal ini menjadikan sang suami tidak menaruh perhatian terhadap istri, tidak mesra dengannya dalam segala hal, dan bisa menyebabkan perpisahan. Maka mulai sekarang seharusnya istri mulai memberikan perhatian terhadap suami.

Kelima: Gadis yang Kekanak-kanakkan

Yaitu gadis yang senantiasa tergantung pada ibunya, dan terus terikat dengannya, bersandar kepadanya dalam segala hal. Dia bertindak dengan malu, tidak mampu mengemban tanggung jawab. Kebanyakan ibunyalah yang memberikan keputusan dan berkuasa pada seluruh urusan rumah. Maka sang putripun bersandar kepadanya dalam segala hal seperti apa yang dia kerjakan saat masih kanak-kanak. Dengan sifat seperti itu, dia tidak layak menjadi seorang ibu bagi putra-putranya, dikarenakan putra-putranya akan menjadi pribadi-pribadi yang terputus, tidak utuh. Adapun sang suami, maka ia merasa seolah-olah telah menikahi ibu mertuanya, karena dialah yang mengatur segala keperluannya. Maka wajib bagi para gadis untuk belajar memikul tanggung jawab dan berbuat secara dewasa.

Keenam: Gadis yang meninggalkan Tugas Rumah Tangga

Kebanyakan gadis seperti ini adalah gadis yang bekerja (wanita karir). Akan tetapi, ada perbedaan antara istri yang bekerja dan istri yang pergi meninggalkan tanggung jawab rumah. Artinya ada banyak istri yang bekerja, tetapi mereka dapat melakukan segenap pekerjaan rumah tangga dan memberikan perhatian terhadap berbagai keperluan suami dan anak-anak mereka. Pekerjaan mereka tidak membuat mereka durhaka terhadap keluarga. Maka istri harus menyeimbangkan antara pekerjaan dengan suami dan anak-anaknya. Janganlah pekerjaan membuat keluarga terhalangi dari perhatian dan kasih sayangnya. Sehingga sang suami merasa kehilangan kemesraan, akhirnya timbullah permasalahan diantara mereka.

Ketujuh: Gadis yang Lemah

Yaitu seorang gadis yang terbiasa pasrah terhadap keadaan di sekitarnya, apakah terhadap keluarga atau teman-temannya. Dia sangat lemah untuk bisa mengambil keputusan dengan dirinya sendiri, tidak berusaha mengadakan musyawarah atau menampakkan pendapat apapun. Kepribadian yang lemah, penurut, dan tidak terbiasa memikul tanggung jawab. Kebanyakan penyebabnya adalah keluarga, yaitu dengan sikap keras sang ayah, dan diamnya ibu. Maka sang suamipun kehilangan teman yang bisa memberikan nasihat, atau masukan-masukan dalam berbagai urusannya.

Kedelapan: Gadis yang membuat was was

Yaitu gadis yang menggambarkan suaminya dengan gambaran yang terburuk. Sebagai contoh, jika suami terkena penyakit mulas, maka sang istri membesar-besarkannya serta meyakininya bahwa sang suami menderita usus buntu. Jika panas sang suami meningkat dia berkata bahwa dia telah terkena demam. Jika sang suami terlambat, dia berkeyakinan telah terjadi kecelakaan atau terkena sesuatu yang tidak disukai. Istri semacam ini akan mendorong suami untuk selalu was-was dan berkhayal macam-macam serta selalu khawatir.

Kesembilan: Gadis yang Sok Sempurna

Yaitu gadis yang berambisi untuk mengerjakan sesuatu dengan benar, dan terlalu berlebih-lebihan di dalamnya sehingga sang suami dan orang-orang yang tinggal di sekitarnya terkadang merasa jengkel. Sifat seperti itu membuatnya fanatik buta dalam kehidupan rumah tangga. Dia menginginkan kesempurnaan dalam segala hal. Jika pergi salah seorang teman maka harus membawa hadiah berharga dan mahal dibungkus dengan bungkus yang mewah dan seterusnya. Sifat seperti ini dimungkinkan akan membuat suami melakukan respon yang mungkin bisa menjadi seorang laki-laki yang keras dan menolak apa saja yang dilakukan istri, sekalipun perbuatan itu untuk kepentingannya, dan dia tidak lagi mementingkan keridhaan istrinya

Sekarang, carilah untuk dirimu sendiri wahai saudariku, sifat manakah dari kesembilan sifat tersebut yang kamu miliki? Kemudian bersihkanlah dari dirimu agar kehidupan rumah tanggamu selamat dan bahagia.

Diambil dari: Majalah Qiblati Edisi 11 TAhun II

Read More...

Kebaikan2 ibu :

1. Kebaikan didalam memberikan perlindungan dan penjagaan, selama kita dalam kandungan.
Begitu si Ibu mengetahui bahwa dia telah hamil, maka semua kesenangan kesenangan, dia lepaskan. Dia tidak akan pernah lagi keluyuran, kesana-kemari. Kehidupannya, dia jaga dengan baik. Semua yang dimakan, terkontrol dengan baik akan kadar gizinya, dengan hanya satu pengharapan, yang tulus dan ikhlas, “Semoga anaknya terlahir dalam keadaan sehat dan kuat “. Apa yang menjadi kesukaannya, langsung dia hentikan seketika. Tiap hari, dia selalu berdoa, “Semoga anakku selalu dilindungi dan diberkahi”

2. Kebaikan menanggung derita selama kelahiran.
Setelah sampai pada hari “H”nya (melahirkan), ibu berjuang dengan begitu beratnya. Dimana darah segar mengalir demikian derasnya, disaat mengawali kelahiran kita. Ada yang mengibaratkan bahwa melahirkan itu, separuh “nyawa” berada di peti mati dan separuh lagi, di tempat tidur. Demikian besar pengorbanan yang diberikan. Diantara sadar dan tidak, di dalam menahan rasa sakit yang luar biasa, ibu masih mampu tersenyum, begitu melihat kita lahir, dengan sehat dan selamat.

3. Kebaikan melupakan semua kesakitan begitu kita lahir.
Begitu mendengar tangisan kita yang lucu dan mengesankan, seketika itu juga, ibu melupakan semua derita yang dia dialaminya. Dia tersenyum bangga dan terharu, melihat kerupawanan serta kelucuan buah hatinya. Mulai saat dan detik itu, dia memakai sebutan “Ibu” ! Tiada lagi rasa sakit yang menyelimuti pikirannya. Baginya, semuanya menjadi serba indah dan menakjubkan. Di hati sanubarinya yang terdalam, dia bersyukurdan& berucap : ” Oh, Tuhan terima kasih atas berkahan dan lindungan yang telah Kau curahkan?”

4. Kebaikan dari memakan bagian yang pahit bagi dirinya dan menyimpan bagian yang manis buat kita.
Seorang ibu akan selalu memberikan yang terbaik buat kita dan kebanyakan sisa sisa yang tidak diinginkan lagi, barulah dia makan. Ibu tidak akan pernah menceritakan kekurangan/kelaparan yang dia dialami. Baginya, anaklah yang harus berkecukupan serta tumbuh dengan baik.

5. Kebaikan memindahkan kita ke tempat yang kering dan dirinya sendiri di tempat yang basah.
Tempat yang bisa memberikan kehangatan dan kesejukan, akan selalu dia berikan kepada kita. Dia tidak akan pernah mencari penghiburan dan kehangatan, bagi dirinya sendiri. Semua tindakan tindakannya, hanya demi kehangatan kita dan selalu diiringi dengan perasaan, yang tulus dan ikhlas.

6. Kebaikan menyusui dan memberikan makan serta memelihara kita.
Ibu yang baik bagaikan bumi yang besar dan ayah yang tegar, laksana langit yang mengasihi. Satu melindungi atas dan lainnya, menunjang dari bawah. Ibu akan tetap mencintai dan mengasihi kita, walaupun lahir lumpuh atau kurang menguntungkan, misalkan : bodoh, jelek atau sakit sakitan. Dia akan selalu memelihara, menjaga dan melindunginya, sampai akhir dari kehidupannya.

7. Kebaikan membersihkan yang kotor.
Walaupun memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang indah, ibu tidak akan segan segannya, memegang dan membersihkan kotoran. Dia rela mengorbankan kecantikan dan bahkan badan jasmaninya, hanya demi diri kita. Semangatnya senantiasa bergelora dan teguh, walaupun berada di kondisi yang kurang menyenangkan.

8. Kebaikan selalu memikirkan kita bila berjalan jauh.
“berpisah dengan yang dicintai adalah derita” demikianlah sifat mulia dari seorang ibu. Dia akan selalu merenung dan merenung.

Apakah anakku sudah makan?

Selamatkah dia?

Sudahkah dia mandi?

Kapankah dia akan kembali? dan seterusnya?

Dari pagi hingga malam, pikirannya selalu tertujukan kepada diri kita, yang jauh dimata, adakalanya, air matanya berderai merenungkan kesedihan ini.

9. Kebaikan karena kasih sayang yang dalam dan pengabdian.
Karena begitu dalamnya kasih sayang yang dicurahkan, seorang ibu akan selalu was was (cemas). Cemas dan perasaan was was nya, hanya satu yaitu ,kepada kesehatan dan kebahagiaan kita. Bila dia mengetahui kita bekerja berat, dia akan merasa tidak senang. Bila kita sakit maka dia akan menderita sekali. Hidupnya selalu khawatir akan keselamatan dan kesejahteraan kita.

10. Kebaikan dari rasa belas kasih yang dalam dan simpati.

Sifat lemah lembutnya tidak akan pernah berakhir. Di awal dini hari sampai larut malam, pikirannya hanya difokuskan kepada diri kita. Seandainya dia bisa hidup ratusan tahun lamanya, kekhawatirannya terhadap kita tidak akan pernah memudar, dan bahkan sampai akhir dari kehidupannya.

Read More...

sejarah hari ibu

Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada tanggal 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Berbeda dengan di Amerika dan Kanada yang merayakan Hari Ibu atau Mother’s Day pada hari Minggu di minggu kedua bulan Mei.

Sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan di tahun yang sama dengan Sumpah Pemuda. Organisasi perempuan sendiri sudah bermula sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Pada tanggal 22 Desember 1928 organisasi-organisasi perempuan mengadakan kongres pertamanya di Yogyakarta dan membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani), kongres berikutnya diadakan di Jakarta dan Bandung.

Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional, hingga kini.

Satu momen penting bagi para wanita adalah untuk pertama kalinya wanita menjadi menteri adalah Maria Ulfah di tahun 1950. Sebelum kemerdekaan Kongres Perempuan ikut terlibat dalam pergerakan internasional dan perjuangan kemerdekaan itu sendiri. Tahun 1973 Kowani menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW). ICW berkedudukan sebagai dewan konsultatif kategori satu terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa.

Mandala Bhakti Wanitatama

Pada kongres di Bandung tahun 1952 diusulkan dibuat sebuah monumen, setahun berikutnya diletakkan batu pertama oleh Ibu Sukanto (ketua kongres pertama) untuk pembangunan Balai Srikandi dan diresmikan oleh menteri Maria Ulfah tahun 1956. Akhirnya pada tahun 1983 Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta.

Popularity: 22% [?]

Read More...

kisah seorang pengemis

Disuatu hari ada sepasang suami istri dari keluarga kaya raya,sedang makan siang di sebuah rumah. tiba-tiba pintu rumahnya diketuk...lalu sang istri membukakan pintu tersebut, ternyata diluar berdiri seorang pengemis.. kemudian si istri masuk kembali ke rumah dan mengambil sedikit makanan untuk pengemis tersebut dengan meminta izin kepada suaminya terlebih dahulu... tetapi sang suami tidak mengijinkan dan menyuruh sang istri menutup pintu dan mengusir pengemis tersebut.
Singkat cerita beberapa tahun kemudian usaha suaminya mengalami kebangrutan, banyak timbul masalah keuangan, hingga setiap hari mereka bertengkar dan akhirnya bercerai...
beberapa tahun kemudian si wanita menikah lagi dengan seorang pengusaha sukses pada masa itu, suatu hari ketika sedang makan siang lalu pintu rumahnya diketuk seseorang, kemudian sang istripun membukakan pintu, ternyata diluar berdiri seorang pengemis, lalu sang istri pergi ke dapur kemudian mengambil sedikit makanan untuk diberikan kepada pengemis tersebut dengan memnta izin suaminya terlebih dahulu. dengan lembut sang suami mengijinkan istrinya memberi makanan tersebut.
Ketika memberikan makanan kepada pengemis, si istri dengan seksama memperhatikan wajah pengemis tersebut, lalu ketika masuk kedalam rumah menangislah ia, dengan terheran sang suami bertanya "kenapa kamu menangis? apakah kamu menangis karna telah memberikan makanan tersebut?" si istri menjawab "bukan" "lalu kenapa?" "tadi ketika aku memberikan makanan kepada pengemis itu, lalu ku perhatikan wajahnya, ternyata dia adalah mantan suamiku yang dulu sebelum aku menikah denganmu." dengan tersenyum ang suami menjawab "tahukah engakau siapa aku? aku adalah pengemis yang dulu diusir olehnya."

Read More...