lirik lagu Sherina

Ku Bahagia

Kita bermain-main
Siang-siang hari senin
Tertawa satu sama lain
Semua bahagia semua bahagia

Kita berangan-angan
Merangkai masa depan
Di bawah kerindangan dahan
Semua bahagia semua bahagia


Read More...

Tolong Jaga Mataku

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Read More...

Rendahkan Hati, Tinggikan Harga Diri

Seharusnya seorang mukmin itu ibarat padi. Makin berisi makin merunduk. alam itu Umar bin Abdul Aziz sedang berada di kediamannya. Khalifah kaum Muslimin yang keadilannya dikenal hingga kini itu, sedang menulis. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Seorang tamu masuk dan berbincang dengan sang khalifah. Saat itulah lampu yang berada di atas meja Umar redup dan sepertinya kehabisan minyak.

Sang tamu buru-buru bangkit dari duduknya dan berkata, “Biar saya yang memperbaikinya.” Maksudnya, mengisi ulang minyak bakarnya.


Read More...

Capres Langitan

eramuslim - Suminah, nama lengkapnya, yang biasa di panggil Mpok Minah, terlihat kusut wajahnya, sambil membolak-balikan Koran. "Ahh... sulit amat yaa milih presiden aja!" ujarnya.

Mas Parno si penjual pisang goreng yang biasa mangkal di depan rumahnya, dengan wajah sumringah, terlihat beberapa butiran keringat mengucur dari keningnya, dan setumpuk gorengan yang belum laku terjual, sedang matahari kian terik, menimpali celotehan Mpok Minah. "Wah aku juga sekarang lagi bingung nih, dulu saya milih Bu Mega, karena bapak saya katanya dapat wangsit dari mimpinya untuk selalu dukung Mega, kan Mega anaknya Soekarno... Jangan lupa lo Mpok, Soekarno itu ilmunya banyak, pasti kan anaknya juga begitu!" urainya polos. "Tapi terus terang aja, sekarang saya masih tetap susah... tapi ya pilih aja deh Mega lagi, abis wangsitnya begitu..." begitulah ujar Mas Parno yang tetap pada pendiriannya.


Read More...

Aku Ingin Anak Lelakiku Menirumu

Aku Ingin Anak Lelakiku Menirumu
Oleh : Neno Warisman - 'Izinkan Aku Bertutur'

Ketika lahir, anak lelakiku gelap benar kulitnya, Lalu kubilang pada ayahnya: "Subhanallah, dia benar-benar mirip denganmu ya!"
Suamiku menjawab: "Bukankah sesuai keinginanmu? Kau yang bilang kalau anak lelaki ingin seperti aku."
Aku mengangguk. Suamiku kembali bekerja seperti biasa.

Read More...

Cerpen Islami 1

Ketika Mas Gagah Pergi

Karya: Helvy Tiana Rosa

Mas Gagah berubah!
Ya, sudah beberapa bulan belakangan ini Masku, sekaligus saudara kandungku satu-satunya itu benar-benar berubah !
Mas Gagah Perwira Pratama, masih kuliah di Teknik Sipil UI semester tujuh. Ia seorang kakak yang sangat baik, cerdas, periang dan tentu saja… ganteng! Mas Gagah juga sudah mampu membiayai kuliahnnya sendiri dari hasil mengajar privat untuk anak-anak SMA

Read More...

Kisah Ayyash dan Ayesha

"Menikah ?"
"Ya.."
"Tentu", jawab Ayesha tanpa ragu.
"Pertimbangkan dulu. Jangan cepat ambil keputusan."
Bibinya berkata benar. Ayesha sedikit tersipu, tangannya membenahi kebaya yang dipakainya dengan rikuh.
"Dengan siapa, Ammah ?"

Read More...

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.

Read More...

Yang Pecah Di Bawah Purnama

“Terdengar jeritan tepat setelah kumandang adzan subuh selesai. Seorang perempuan berbadan kurus, berumur tiga puluh dua tahun, kepalanya tertutup kerudung warna hitam, mendekap bocah perempuan yang mengigil ketakutan sambil menangis sesenggukan. Tubuh perempuan itu bergetar hebat—entah karena mencoba menahan tangis atau amarah. Di depan mereka, mayat seorang laki-laki terbujur tak bernyawa, bersimpah darah, dengan luka di sekujur tubuhnya. Di dahi laki-laki itu ada sebuah lubang sebesar jari kelilingking, yang masih mengeluarkan darah segar, yang menetes ke lantai.

Read More...

Jari Jari Tangan Istri Ku

Oleh; Ihan Sunrise

“Tangan mu indah sekali Dik,” ucapku suatu malam, saat itu kami tengah makan malam berdua disebuah café. Kami sengaja mengambil tempat agak dipojokan agar lebih leluasa dan tidak menjadi perhatian orang-orang, sebaliknya kamilah yang menjadi leluasa untuk memperhatikan orang lain. Kebetulan malam itu agak sepi karena bertepatan dengan minggu malam, anak-anak muda tidak banyak berdatangan karena besoknya mereka harus sekolah dan mungkin malam ini harus menyiapkan tugas yang diberikan gurunya di sekolah.


Read More...

Kerancuan perspektif sejarah Islam dari kaum Islam Liberal (Studi Kasus Buku Kebenaran yang Hilang, Karya Farag Fouda)

Pendahuluan

Pergulatan antara kebenaran (haq) dan kebatilan merupakan sunnatullah yang telah ditetapkan secara azali sebagai ujian (`ibtila’) bagi manusia, guna menyeleksi anasir yang baik dari yang buruk, sehingga di akhirat kelak, Allah swt. akan menempatkannya pada posisi balasan (jaza’) yang layak dengan hasil ujian masing-masing. “Dan hanyalah milik Allah, segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, supaya Dia memberi balasan (neraka) kepada orang-orang yang berbuat jahat atas apa yang telah mereka kerjakan. Dan membalas orang-orang yang berbuat baik dengan balasan yang lebih baik (surga)”. (al-Najm: 31).

Al-Qur’an dan al-Sunnah Berbicara tentang Para Sahabat

Sejak lebih seribu tahun, umat Islam memandang para sahabat Nabi saw. sebagai generasi terbaik yang dilahirkan peradaban Islam. Dasarnya jelas, Al-Qur’an berkali-kali memuji mereka, baik dalam kapasitas individu maupun genarasi yang utuh. Merekalah yang paling pantas menyandang predikat umat terbaik (khayr ummah) yang dikeluarkan Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh manusia. “Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”. (Ali `Imran: 110). Predikat yang sama diberikan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya,

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“Manusia terbaik adalah generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Read More...